Saturday 10 October 2015

5 Nasehat di Balik Penyimpangan Pola Bilangan Jawa




Bagi Anda yang kebetulan orang Jawa, atau memahami urutan bilangan dalam bahasa Jawa, pasti pernah bertanya-tanya, kenapa pada beberapa angka antara 11 sampai dengan 60, terjadi "penyimpangan" dari pola sebelumnya. Ya, hanya sampai angka 60, yang merupakan umur yang paling umum dicapai oleh usia manusia.

Seolah-olah urutan bilangan dalam bahasa Jawa memiliki nasehat yang berkaitan dengan kondisi umur manusia. Okey, mari kita lihat bersama:

1. Penyimpangan pola pada bilangan 11 sampai 19

Pada bilangan tersebut, orang Jawa tidak menamai dengan sepuluh siji, sepuluh loro ........ sepuluh songo. Akan tetapi orang Jawa mengganti sepuluhan dengan welasan, yaitu: sewelas, rolas, .......... songolas. Artinya, pada usia antara 11 sampai 19 tahun adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) terutama terhadap lawan jenis. Memang pada usia inilah manusia masuk periode akil baligh atau remaja.

Dalam bahasa Indonesia, bilangan 11 sampai 19 juga menyimpang dari pola sebelumnya, dan disebut dengan belasan. Adapun dalam bahasa Inggris disebut dengan teen. Sehingga remaja pada usia tersebut dinamakan teenagers.

2. Penyimpangan pola pada bilangan 21 sampai 29

Pada bilangan tersebut, orang Jawa tidak menamai dengan rongpuluh siji, rongpuluh loro ........ rongpuluh songo. Akan tetapi orang Jawa mengganti rongpuluhan dengan likuran, yaitu: selikur, rolikur, ............. songolikur. Artinya, pada satuan ini terdapat satuan Likur yang merupakan kependekan dari: Lingguh Kursi (duduk di 'kursi').

Memang pada usia 21 sampai 29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan 'tempat duduknya', profesinya, pekerjaannya atau mata pencaharian yang akan ditekuninya.

3. Penyimpangan pola pada bilangan 25

Mengacu pada pola Likuran, bilangan 25 tidak disebut limang likur, akan tetapi orang Jawa menyebutnya dengan 'Selawe', yang merupakan singkatan dari Seneng-senenge Lanang lan Wedok. Fase dari puncak asmara antara laki-laki dan perempuan yang ditandai dengan terjalinnya ikatan pernikahan.Sehingga, secara umum, pada usia-usia itulah umumnya orang melangsungkan pernikahan.

4. Penyimpangan pola pada bilangan 50

Mengacu pada pola bilangan, maka telung puluh akan dilanjutkan dengan telungpuluh siji, telungpuluh loro, dst. Akan tetapi ketika sampai angka 50, tidak lagi disebut limang puluh. Orang Jawa menyebutnya dengan Seket, yang merupakan singkatan dari Seneng Kethon (suka berpeci/berkopiah).

Artinya, pada usia 50, orang akan terlihat telah menua. Ia akan senang memakai tutup kepala, untuk menutupi botak atau rambutnya yang mulai memutih. Di sisi lain, memakai kopiah juga melambangkan bahwa pada usia 50 tahun, orang akan lebih menyukai beribadah.

5. Penyimpangan pola pada bilangan 60

Mengacu pada pola bilangan, maka sebelum pitung puluh tidak disebut enem puluh. Akan tetapi orang Jawa akan menyebutnya Sewidak, yang merupakan singkatan dari Sejatine Wis wayahe Tindak (Sesungguhnya sudah saatnya pergi).

Artinya, Apabila usia kita telah mencapai 60 tahun, maka lebih berhati-hatilah, karena usia tersebut pada umumya orang telah banyak menjelang pada akhir usianya. Orang yang memiliki umur melebihi 60 tahun, maka dianggap telah menikmati bonus dari usia manusia yang umum.

Maka pada usia 60 ini hendaknya:
  • Dekatkanlah diri dengan keluarga Anda, karena kita takkan pernah tahu kapan Anda akan pergi selamanya
  • Berbaik-baiklah dengan sanak saudara, karena merekalah ikatan terbaik dengan masa lalu Anda, dan merekalah yang paling mungkin untuk mengenang dan meneruskan perjuangan Anda di masa depan
  • Sadarilah bahwa teman akan selalu datang dan pergi. Tapi beberapa teman yang paling berharga tetap harus dijaga dan dipertahankan
  • Banyaklah beribadah, karena semakin kita tua, semakin kita membutuhkan amal-amal yang baik untuk menjalani fase kehidupan berikutnya
Dengan begitu kita harus memahami dengan baik, bahwa dalam hidup ini ada beberapa hal yang pasti tidak akan mampu Anda hindari:
Harga akan selalu naik
Politikus akan selalu menyeleweng
Dan kita akan menjadi tua .....
















No comments:

Post a Comment