Wednesday 4 November 2015

Wanita Lebih Beresiko Terkena Radang Sendi




Penyakit radang sendi (osteoartritis) lebih banyak ditemukan pada kaum wanita. Bahkan jumlah para penderita osteoastritis semakin banyak dan ditemukan dalam usia muda. Lalu mengapa kaum wanita lebih beresiko terkena osteoastritis ? Berikut uraiannya:


Pengertian Osteoastritis (OA)

Menurut spesialis ortopedi dan traumatologi RSU Haji Surabaya, dr. Erwien Isparnadi, Sp.OT, menjelaskan bahwa radang sendi (osteoartritis) dapat diartikan sebagai proses terjadinya kerusakan tulang rawan sendi. Adapun penyebab osteoastritis terbagi dua, yaitu:

1. Disebabkan trauma (kecelakaan)

2. Disebabkan non trauma, yang memiliki penyebab bervariasi, antara lain:

  • Faktor genetis
  • Faktor usia
  • Faktor obesitas (kelebihan berat badan)
Adapun dr. Erwien lebih sering menemui kasus osteoartritis yang disebabkan karena usia dan berat badan pasien. "Penderitanya lebih banyak kaum wanita. Perbandingannya dengan penderita laki-laki adalah 3 : 1,"ungkapnya, sebagaimana dilansir Jawa Pos (27-10-2015). 


Kenapa kaum wanita memiliki resiko lebih tinggi ?

Sebab, kata dr. Erwien, banyak kaum wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Secara statistik, sebagian besar pasien OA adalah wanita berusia di atas 40 tahun dan memiliki kelebihan berat badan (overweihgt). 


Kenapa kelebihan berat badan dapat memicu OA ?
  • Pada penderita obesitas, beban yang dipikul tulang sendi rawan akan semakin berat
  • Lebih tepatnya, beban yang semakin berta tersebut terletak pada beban biomekanik pada sendi lutut
  • Tekanan pada lutut bisa sampai empat kali lebih besar daripada beban yang biasa dipikul
  • Hal inilah yang akan membuat tulang rawan menjadi rapuh
  • Akibatnya, potensi terjadinya OA semakin besar

Adapun orang-orang yang bersiko mengidap OA, antara lain:
  • Seseorang yang telah berusia 45 tahun ke atas
  • Seseorang yang mengalami obesitas
  • Seseorang yang melakukan aktivitas fisik berlebihan, seperti pekerja kasar, olah ragawan atau atlet profesional, dan lain sebagainya
  • Sesorang yang pernah mengalami patah tulang di sekitar sendi atau cedera sendi dengan penanganan yang kurang tepat

Berikut, fakta terkini seputar OA:
  • Gejala OA sangat khas, yaitu terasa nyeri. Rasa nyeri tersebut bisa hilang dengan tidur
  • Akan tetapi, saat kembali beraktivitas, rasa nyeri akan kembali terasa
  • Sebagian besar kasus OA menyerang tungkai dari panggul, lutut, hingga pergelangan kaki
  • Karena tungkai menahan berat tubuh, maka tulang sendi akan terkikis
  • Pengobatan OA harus dari akarnya. Artinya, jika pemicu OA adalah kelebihan berat badan, maka pasien harus mengurangi berat badan
  • Menurut catatan World Health Organization (WHO), 40 % penduduk dunia yang berusia lebih dari 70 tahun mengalami OA lutut
  • Di Indonesia, tercatat pasien OA mencapai 8,1 % dari total penduduk atau sekitar 20 hingga 22 juta jiwa
  • Angka kejadian OA naik, seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup manusia
  • Angka harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun pada tahun 2015 hingga 2020.
























No comments:

Post a Comment