Thursday 19 November 2015

Gampang Marah, Bisa Cepat Mati Lho ...




Seringkali kita mendengar ungakapan "Jangan gampang marah. Entar cepat mati lho, ..". Ya, sekilas uangkapan tersebut seperti guyonan agar kita jangan suka marah-marah. Akan tetapi, sebuah penelitian dari Iowa State University justru menunjukkan kebenaran ungkapan tersebut.

Bagi Anda yang memiliki emosi labil dan sangat mudah marah, agaknya harus mempertimbangkan untuk lebih bersikap sabar dan rileks dalam menghadapi permasalahan dalam hidup. Karena, kebiasaan marah dan kesal, selain tidak ada untungnya, ternyata juga meningkatkan resiko kematian dini pada pelakunya.

hasil penelitian dari Iowa State University menyimpulkan bahwa sebanyak 25 % orang pemarah memiliki resiko kematian 1.57 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang sedikit marah. Penelitian ini melibatkan 1.307 pria dewasa yang telah dipantau selama 40 tahun.

Sebagaimana dilansir detikhealth.com, penelitian ini mengukur tingkat kemarahan para relawan sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1972. Para peneliti mengajukan pertanyaan "Apakah Anda mudah marah ?", Kemudian dicatat pula tingkat keseringan relawan menjawab "iya" dan dikorealasikan dengan meningkatnya resiko kematian dini yang bersangkutan.

Pemimpin riset, Amelia Karraker, menjelaskan pada Jum'at (20-11-2015): "Ini bukanlah tentang kekesalan yang hanya kadang-kadang munculnya. Orang-orang ini marah secara konsisten. Pertanyaan ini bukan tentang mereka yang hanya sementara merasa marah. Tetapi mereka yang memiliki kecenderungan tinggi untuk selalu marah."

Sejatinya sangat mudah menghubungkan logika bagaimana meningkatnya tekanan jantung dan darah pada orang yang secara sering merasa marah dan kesal. dalam sebuah penelitian Circulation dari sekelompok pria dan wanita sebanyak 3.873 orang menemukan bahwa kemarahan pada kalangan pria, akan meningkatkan resiko terkena fibrilasi atrial atau detak jantung yang tidak beraturan.

Lalu jika faktanya sering marah akan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan jantung, maka bijaksanakah jika kita selalu meluapkan kemarahan ?
















No comments:

Post a Comment