Saturday 21 November 2015

Nilai IQ Belum Tentu Mencerminkan Kecerdasan





Banyak pakar mempercayai bahwa keberhasilan hidup seseorang ditentukan 3 aspek:
  • Aspek Intellegence Quotient (IQ) yang merujuk pada kecerdasan intelektual
  • Aspek Emotional Quotient (EQ) yang merujuk pada kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi
  • Aspek Spiritual Quotient (SQ) yang merujuk pada ketaatan pada nilai-nilai spiritualisme

Akan tetapi, dari ketiga aspek tersebut, nilai IQ sering menjadi rujukan utama untuk mengukur potensi keberhasilan dan kepintaran seseorang. Karena nilai IQ yang tinggi, sering dipersepsikan dengan kemampuan mencapai kesuksesan studi dan karir seseorang. Benarkah demikian ?

Sebuah penelitian terbaru dari Kanada mementahkan anggapan tersebut. Bagi Anda yang yang memiliki nilai IQ rendah, tak perlu lagi merasa minder atau kecewa. Karena hasil uji IQ kemungkinan tidak benar-benar menunjukkan kepintaran seseorang secara utuh. 

Seorang peneliti senior Canada Excellence Research Chair in Cognitive Neuroscience and Imaging di University's Brain and Mind Intitute, Dr. Adrian Owen menegaskan bahwa kepintaran yang dinilai hanya dari IQ adalah sebuah mitos. Pernyataan Owen, didasarkan pada sebuah studi yang melibatkan 100 ribu partisipan. Para partisipan ini diminta untuk mengikuti 12 macam test kognitif secara online. Adapun pengamatan pada test meliputi penilaian terhadap:
  • Kemampuan mengingat
  • Kemampuan penalaran
  • Kemampuan konsentrasi
  • Kemampuan perencanaan
  • Gaya hidup
  • Latar belakang kehidupan

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya tak ada satu pun test tunggal atau komponen test yang dapat menilai secara baik dan akurat terhadap kecerdasan seseorang. Dari studi tersebut diketahui bahwa tiap partisipan mempunyai kekhasan tersendiri pada hasil penilaian terhadap test mental dan kognitif.

Untuk menentukan kecerdasan seseorang, para peneliti meyakini ada tiga aspek yang membentuknya, yaitu:
  1. Ingatan jangka pendek
  2. Penalaran
  3. Komponen verbal

Adapun dari hasil pengamatan terhadap otakmelalui pencitraan MRI, didapatkan bahwa kemampuan kognitif seseorang dipengaruhi sirkuit pada otak. Hebatnya lagi, sirkuit otak ini berbeda antara satu orang dengan yang lain dan berpengaruh juga pada dominasi kecerdasan yang dimiliki setiap orang, termasuk Anda sendiri.

Akan tetapi point penting yang harus Anda perhatikan adalah: Setiap orang harus selalu menjaga kesehatan otaknya, agar kecerdasan yang dimiliki tetap terjaga. Fungsi otak juga akan terpengaruh oleh penambahan usia dan gaya hidup seseorang. Gaya hidup ini contohnya, pada seseorang yang merokok, maka akan berakibat yang bersangkutan memiliki ingatan jangka pendek yang cenderung terus menurun. 

Bagaimana pendapat Anda ? 
















No comments:

Post a Comment