Monday 21 September 2015

Ini dia, Remaja Terkaya di Inggris







Seorang remaja Inggris yang merupakan imigran dari Australia, Nick D'Alosio merupakan remaja terkaya di negaranya saat ini. Remaja yang baru berusia 19 tahun itu menjalani masa kecilnya layaknya anak-anak Inggris kebanyakan. Kegeniusannya baru mulai tampak saat ia beranjak remaja. Remaja ini menghebohkan dunia bisnis teknologi saat ia menciptakan aplikasi Summly.

Kisah suksesnya dimulai dari kemahiran D'Alosio dalam bidang algoritme dan pemrograman komputer. Hanya, bakatnya tidak terlalu terekspos, hingga D'Alosiao mulai bereksperimen coding saat berusia 12 tahun. Dengan ketekunan dan keuletannya, eksperimen tersebut menghasilkan aplikasi yang dia beri nama Summly, saat ia telah berusia 15 tahun. Summly adalah sebuah aplikasi untuk meringkas buku pada iPhone. Kesuksesan remaja ini terus berlanjut. Yahoo mulai melirik aplikasi itu. Akhirnya, tepat pada tanggal 25 Maret 2015, Yahoo memutuskan untuk membeli Summly seharga USD 30 juta, atau setara dengan 432,2 miliar rupiah !

Saat transaksi itu terjadi, D'Alosio baru berusia 17 tahun. Pencapaian inilah yang mengantarkannya menjadi remaja terkaya di Britania Raya tersebut. Setahun setelahnya, ia mentransformasi konsep Summly menjadi fitur Yahoo News Digest. Meskipun telah memiliki kekayaan yang melimpah, D'Alosiao tetap memiliki sikap ramah dan dan rendah hati. Menurutnya, apa yang dicapainya saat ini bisa dilakukan oleh anak lain. Bahkan bagi anak yang tidak mengecap pendidikan tinggi sekalipun. Rahasianya adalah usaha dan kemauan, ungkapnya.


Sejatinya, D'Alosio bukanlah remaja dari keluarga kaya. Mereka adalah keluarga imigran. Menurutnya, prestasi bukanlah ditentukan dari masalah pendidikan semata. "Jika kalian melihat para pendiri perusahaan teknologi dunia, separo dari mereka tidak menyelesaikan SMA atau perguruan tinggi." ujar D'Alosio. Namun faktanya, D'Alosio bukan berarti tidak berkuliah. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa Oxford University.


Hidup di negeri orang sebagai pendatang, membuat kaum imigran bekerja ekstra keras. Demikian pula dengan D'Alosio. Disamping berkuliah, remaja tersebut telah memiliki pekerjaan. Saat ini D'Alosio bekerja sambilan sebagai manajer produk di Yahoo. Ia bahkan termasuk jajaran inti tim pengembangan di Yahoo saat ini. Kalau sudah begini, tak rugi rasanya Inggris membuka tangan bagi para pendatang. Apalagi seperti generasi D'Alosio, yang merupakan generasi super genius. Mereka itulah yang kelak mengharumkan negara barunya.












No comments:

Post a Comment