Wednesday 23 September 2015

Sayang pada Kakek, Remaja ini Ciptakan Sensor Alzheimer






Ini adalah kisah inspiratif yang dapat menyentuh hati setiap orang. Seorang remaja warga Amerika Serikat, keturunan Jepang, Kenneth Shinozuka telah menciptakan Safe Wander, alat sensor bagi penderita Alzheimer. Ide tersebut muncul karena keprihatinan remaja berusia 16 tahun tersebut terhadap penyakit yang diderita sang kakek.

Bermula dari penderitaan sang kakek yang mengidap Alzheimer, sering bepergian sendiri ke luar rumah. Padahal sang kakek selalu tak tahu jalan untuk pulang. Berkali-kali sang kakek membuat bibi Kenneth merasa pusing dan hampir putus asa. Keadaan itulah yang menggerakkan hati Kenneth untuk menciptakan alat sensor canggih yang dikaitkan di kaki atau bisa diselipkan di kaos kaki sang kakek. Piranti canggih ini sangat berguna bagi penderita Alzheimer, karena alarm dalam sensor itu akan berbunyi, setiap kali si pemakai pergi terlalu jauh dari rumah atau dari tempat yang aman.

Sensor yang disembunyikan di dalam kaos kaki kakek Kenneth itu juga akan otomatis berbunyi, saat sang kakek meninggalkan tempat tidurnya. Sensor tersebut akan langsung mengirimkan notifikasi kepada bibi Kenneth melalui aplikasi smartphone-nya. Ini dikarenakan sensor Safe Wander dan aplikasi tersebut terhubung melalui bluetooth.

Kenneth lahir dan tumbuh di lingkungan yang well educated. Bakatnya sebagai penemu dan pencipta sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi orang lain, menurun dari kedua orang tuanya. Ayah dan ibu Kenneth adalah dosen di Columbia University. Sejak kecil, Kenneth sudah sangat familier dengan berbagai aktivitas di laboratorium, khususny penelitian. Maka tak heran, jika ia tumbuh sebagai remaja yang ingin selalu tahu. Kenneth sendiri mengakui telah lama akrab dengan laboratorium orang tuanya dan menggunakan fasilitas mereka untuk menciptakan benda-benda baru.

Pada tahun 2014, karena terinspirasi dengan penderitaan sang kakek, Safe Wander berhasil diciptakan di laboratorium orang tua Kenneth. Saat ini, penemuan fenomenal tersebut sedang diproduksi massal oleh Toshiba. Menurut rencana, tahun ini Safe Wander dapat di temui di pasaran untuk bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.


Sebenarnya, bagi Kenneth, Safe Wander bukanlah merupakan penemuan pertamanya. Tapi sensor yang sangat berguna bagi penderita Alzheimer dan gangguan kejiwaan itulah yang paling populer dan mengundang pujian banyak pihak. Bahkan sang presiden, Barrack Obama juga menyatakan tertarik terhadap penemuan alat itu.  Puncaknya adalah ketika Kenneth berhasil menyabet penghargaan Science in Action dalam perhelatan Google Science Fair tahun lalu.

Penghargaan yang didapat Kenneth juga membuat sang remaja tersebut berhak mendapatkan hadiah uang tunai USD 50.000 atau setara dengan Rp. 720,6 juta. Dengan melihat prestasi Kenneth dan prestasi para imigran lainnya, tak rugi rasanya Amerika Serikat membuka tangan bagi pendatang. Apalagi jika mereka itu ternyata generasi supergenius, yang kelak akan mengharumkan nama negara barunya.















No comments:

Post a Comment