Tuesday 19 January 2016

Waspadai Sleep Apneia Saat Tidur





Apabila seseorang diketahui memiliki riwayat stroke atau gangguan jantung, maka sebaiknya ia selalu waspada akan resiko terjadinya sleep apneia saat tidur. Apalagi apabila diiringi kebiasaan mendengkur saat tidur.


Apakah itu sleep apneia ?

Menurut dr. Isman Firdaus, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, sebagaimana yang dikutip dari detikHealth (19-1-2016), secara sederhana, sleep apneia dapat diartikan terhentinya pernapasan seseorang saat ia tidur. Pada kondisi tersebut, tidak ada napas selama kira-kira 20 detik. Menurut data statistik, sekitar 40 % orang yang memiliki gangguan jantung, pada umumnya juga memiliki sleep apnemia


Dalam keterangan selanjutnya dr. Isman mengungkapkan bahwa sleep apneia dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Sleep apnea sentral, yaitu ketika aliran udara pernapasan dan gerakan dada berhenti akibat gangguan pada saraf otonom
  2. Sleep apnea obstruktif, yaitu ketika ada sumbatan terhadap jalan napas, yang biasa terjadi di dalam mulut atau kerongkongan
  3. Sleep apnea kompleks, yaitu merupakan gabungan antara kedua kondisi sleep apneia sentral dan sleep apneia obstruktif.

Adapun sistem skoring yang dibuat oleh Harvard University terhadap resiko sleep apneia pada seseorang, antara lain:
  • Dinilai berapa kali seseorang mendengkur saat tidur
  • Dinilai apakah dengkurannya kencang
  • Dinilai apakah dengkurannya sampai mengganggu istri / suami
  • Diukur lingkar lehernya
  • Dilihat riwayat penyakit yang pernah diderita
Sehingga, jika dari penilaian tersebut mencapai skor yang tinggi, maka orang tersebut dicurigai memiliki sleep apneia.

Sebagai penutup, dr. Isman menjelaskan bahwa apabila seseorang dipastikan beresiko mengalami sleep apneia, maka biasanya dokter akan merekomendasikan 2 hal:
  • Mengurangi berat badan, jika ia mengalami obesitas
  • Dipasangkan alat CPAP (Continuous Airway Pressure)



















No comments:

Post a Comment