Thursday 11 February 2016

Pemenang atau Pecundang ?






Ada sebuah peribahasa Minang yang menyatakan bahwa; "Api di tungku tak akan menyala dengan baik, jika kayu tak saling silang." Hidup ini tak akan menarik, jika tak ada persaingan. Betul. Semua tahu akan hal itu. Akan tetapi, di sisi lain, setiap persaingan selalu menghasilkan dua hal, yaitu: Pemenang dan pecundang

Adalah sebuah keniscayaan pada sertiap kompetisi harus ada pemenang yang akan mengalahkan kompetitor lainnya. Masalahnya adalah, apakah Anda akan cepat menyerah sebelum berupaya secara optimal untuk menjadi seorang pemenang ? Apakah kita selalu mengingat, bahwa kadang kesuksesan kita hanya tinggal satu langkah lagi, sebelum kita memutuskan menyerah ?

Sobat,
Tak menjadi masalah apakah akhir dari sebuah persaingan kita menjadi pemenang atau pecundang. Setidaknya Anda tak mudah menyerah untuk kemudian menjadi pecundang, padahal sejatinya kesuksesan Anda tinggal satu langkah lagi. Ibarat seorang penambang yang memutuskan berhenti tepat didepan permata terpendam, karena ia tidak mau menggali tanah sedikit lebih dalam lagi.

Alkisah, seekor jangkrik muda keluar dari liang rumahnya di tengah hutan. Kemudian terdengar olehnya sebuah nyanyian yang merdu. Ia segera mencari sumber suara tersebut. Lalu dilihatnya seekor jangkrik dewasa yang sedang mengerik dengan irama yang teratur, bagaikan suara nyanyian yang merdu.

Jangkrik muda pun dengan antusias menghampuri jangkrik dewasa yang sedang mengerik. Katanya heran, "Rupamu seperti diriku. tapi kenapa aku tak bisa mengeluarkan suara sepertimu?"
Jangkrik dewasa menjawab, "Kita memang sama-sama jangkrik. Jadi, kamu pun bisa mengeluarkan suara seperti aku. Kalau kamu mau, aku ajari."

Jangkrik kecil dengan semangat mulai belajar mengerik, menirukan jangkrik dewasa. Akan tetapi, setelah berulang kali mencoba, suaranya tak dapat keluar dengan nyaring. Kemudian dicobanya lagi mengerik, tapi tetap saja suaranya tak dapat keluar dengan nyaring.

Setelah beberapa hari, jangkrik kecil kembali mendatangi jangkrik dewasa sambil mengeluh, "Aku sudah berusaha mati-matian, tapi tetap saja belum bisa bernyanyi dengan indah. Aku menyerah!" Dengan sabar, jangkrik dewasa menjawab, "Dulu aku juga seperti kamu. Aku berlatih setiap hari terus menerus selama berbulan-bulan. Kamu baru belajar beberapa hari, mana mungkin suaramu bisa seperti aku? Jika kamu ingin mengerik lebih indah dari suaraku, maka jangan pernah berehenti mencoba dan berlatih. Setelah pita suaramu terlatih dengan baik, pastilah suatu hari nanti nyanyianmu akan lebih nyaring dan merdu dariku."

Mendengar jawaban jangkrik dewasa, jangkrik kecil pun tersadar. Maka saat hari mulai gelap, si jangkrik muda kembali berlatih. Bahkan, saat manusia sudah terlelap dalam tidurnya, jangkrik muda tetap giat berlatih bernyanyi. dan akhirnya, pada suatu hari terdengarlah nyanyian nyaring si jangkrik muda.

Sobat,
Seringkali kita hanya memandang hasil akhir dari pencapaian seseorang. Maka yang kita lihat hanya kesuksesan yang telah diraih oleh orang lain. Namun, kita seringkali lupa bahwa segala sesuatu tidak dapat diperoleh dengan cara mudah dan cepat. Maka pahamilah bahwa untuk menjadi seorang pemenang atau pecundang adalah terletak pada perjuangan dan pengorbanan yang tiada henti yang kita lakukan.
























   

No comments:

Post a Comment