Tuesday 16 February 2016

Mendengarkan Hati Nurani





Tokoh pergerakan Ahimsa India, Mahatma Ghandi pernah berkata, "Makanan di dunia ini cukup untuk semua orang. Tapi tidak akan pernah cukup untuk satu orang yang serakah."

Pernyataan Mahatma Ghandi tersebut, sangat relevan dengan situasi politik Indonesia, dimana para legislator (DPR) kita sedang ngotot-ngototnya mengajukan revisi Undang-undang KPK. Banyak pihak, termasuk KPK sendiri selaku user dari Undang-undang KPK jelas-jelas menentang upaya para legislator yang dianggap akan melemahkan lembaga anti rasuah tersebut.

Sebagian masyarakat ada yang pro, sebagian besar lagi ada yang kontra dan beberapa di antaranya merasa tidak peduli dengan kegaduhan yang ditimbulkan oleh para anggota Dewan yang katanya terhormat tersebut.


Menengok kiprah KPK

Jika dirunut ke masa-masa sebelumnya, sejak KPK berdiri, memang lembaga ini terkenal paling galak terhadap para koruptor dan kroni-kroninya. Mulai pejabat legislatif, yudikatif maupun eksekutif, semua pernah merasakan ketegasan penindakan KPK.

Hal inilah yang kemudian banyak dipersepsikan orang, bahwa para koruptor dan orang-orang 'serakah' yang takut dengan sepak terjang KPK telah berusaha menyerang balik lembaga tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kali ini cara yang ditempuh melalui jalur konstitusional berupa revisi Undang-undang KPK.

Benarkah persepsi tersebut ? Mari dengarkan hati nurani kita masing-masing.

No comments:

Post a Comment