Wednesday 10 February 2016

Ketika Semua Berubah






Perubahan adalah hal yang pasti terjadi di dunia ini. Untuk menghadapinya, bergantung pada kesiapan diri kita masing-masing. Menjadi tua juga adalah keniscayaan bagi setiap manusia.  Tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri sejak dini. Dua kenyataan tersebut adalah fakta yang serumpun untuk senantiasa mengingatkan diri kita terhadap proses alamiah: perubahan yang datang dan pergi, silih berganti.

Siang itu, di sebuah warung kopi di sebelah Utara kantor kecamatan, tampak beberapa pegawai kecamatan tengah asyik ngobrol untuk memanfaatkan jam istirahat siang. Terlihat suasana keakraban yang kental, diselingi candaan para pegawai tersebut.
"Kalau kita cermati, saat ini desa bagaikan 'anak emas' Pemerintah yang mendapat banyak kucuran dana pembangunan," ujar sekretaris kecamatan, mengawali obrolan.
"Betul itu. Walaupun sejumlah persoalan masih melingkupi pencairan dan penggunaan dana desa, akan tetapi Pemerintah Pusat justru akan memperbesar alokasi dana desa yang akan dikucurkan tahun 2016 ini," timpal Jaini staf kecamatan.

Markuwat, bendahara kecamatan juga ikut nimbrung, "Sebenarnya hal tersebut adalah pertanda positif, asalkan dana desa digunakan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, untuk percepatan pembangunan desa."

"Makanya, kita sebagai bagian dari aparat pemerintah harus selalu memotivasi desa agar tetap melibatkan partisipasi seluruh warga desa dalam pengelolaan dan penggunaan dana desa, " ujar sekretaris kecamatan, sambil sesekali menyeruput kopi hitamnya yang masih mengepulkan asap tipis, tanda masih hangat. "Desa yang dulu, telah berubah saat ini. Ketika kebijakan anggaran berpihak kepada desa, maka SDM desa juga harus berbenah untuk menerima amanah yang tidak ringan," imbuh sekretaris kecamatan.

Sesungguhnya, selain perubahan desa, banyak hal lain yang juga turut berubah di sekitar kita. Contohnya pada awal tahun ini, perubahan yang pasti akan mewarnai kehidupan warga masyarakat secara regional adalah persaingan bebas akibat penerapan kebijakan pasar tunggal ASEAN. Dengan diberlakukannya kebijakan ini melalui kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), akan terjadi perubahan pula pada arus tenaga kerja, permodalan, investasi dan sektor ekonomi lainnya.

Era MEA telah membuat sekat-sekat teritori hampir tak ada lagi. Semua berkomitmen mewujudkan pasar tunggal, untuk mewujudkan kekuatan baru: ekonomi ASEAN yang lebih tangguh menghadapi ekonomi dunia. "Untuk itu, mari kita selalu mengingatkan warga masyarakat, agar berperan aktif mengawasi penggunaan dana desa, untuk menunjang kesiapan desa dalam era MEA. Kita harus merubah mindset yang dahulu berkompetisi secara lokal, menuju kompetisi regional," pungkas sekretaris kecamatan.

Jarum jam telah menunjuk pukul 12.30 Wib, saatnya para pegawai kecamatan melanjutkan pekerjaan masing-masing. Setelah mereka membayar kopi dan jajanan yang disantap, merekapun bergegas kembali ke kantor. Di luar, cuaca terlihat meredup gelap. Siang yang tadinya terasa terik, perlahan berubah sejuk dengan jatuhnya bulir-bulir air gerimis. Hujan siang itu juga pertanda keniscayaan bahwa perubahan akan datang silih berganti.






















No comments:

Post a Comment