Thursday 17 March 2016

Hidup Itu Persepsi





Apa yang dirasakan dalam kehidupan seseorang, sejatinya buah dari persepsinya sendiri. Jika ia berpandangan positif terhadap apa yang telah dimiliki dan mensyukuri apapun pemberian yang akan diberikan Tuhan, niscaya ia merasa bahagia. Sebaliknya, jika mempersepsikan kehidupannya secara negatif dan selalu mengeluhkan pemberian Tuhan, maka ia akan hidup dalam kesusahan.


Rumput tetangga selalu hijau

Ungkapan tersebut di atas, menggambarkan persepsi secara umum bagi kebanyakan orang. Seringkali kita berpandangan bahwa kehidupan orang lain serba enak, lebih bahagia dan tanpa kekurangan. Padahal itu adalah masalah persepsi kita belaka.

Seorang tukang becak yang telah lama menunggu penumpang di pangkalan, akhirnya pulas tertidur dalam keadaan tanpa sesuap nasipun yang mengganjal perutnya. Dalam mimpinya, ia telah menjadi orang kaya. Ia duduk manis di jok belakang mobil sedan mewah, mengenakan stelan jas yang rapi dan wangi. Sang sopir di depannya tengah mengemudikan mobil menuju kantornya yang bertingkat dan megah.

Sementara itu, melintaslah sebuah sedan bermerek terkenal, keluaran terbaru, di pangkalan becak tempat abang becak tersebut sedang tidur pulas. Darai balik jendela mobil, seorang kontraktor sukses dengan pakaian perlente yang duduk di belakang sopir pribadinya tampak sedang bersusah hati. Raut mukanya kusam. pandangan matanya sayu sambil menatap abang becak yang tertidur pulas di atas becaknya di seberang jalan.

"Alangkah damainya tukang becak itu. Ia dapat tertidur pulas sambil meringkuk di atas jok becaknya, tanpa memikirkan beban hidup apapun," gumam sang kontraktor. "Akan tetapi coba lihat diriku, walaupun harta melimpah, tapi keluargaku hancur. Dan saat ini aku menjadi tersangka kasus suap proyek pemerintah." sang kontraktor berbicara di dalam hatinya. "Dan saat nanti vonis telah dibacakan, maka aku tinggal menghitung hari menuju bui." lanjutnya dalam hati.


Hidup adalah persepsi

Demikianlah, bahwa hidup seseungguhnya adalah masalah persepsi. Tukang becak mempersepsikan orang kaya yang naik sedan mewah adalah puncak kebahagiaan kehidupan. Sedangkan orang kaya yang naik sedan mewah justru melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah tukang becak yang tertidur pulas di atas jok becaknya.

Bagaimana pendapat Anda?

No comments:

Post a Comment