Monday 14 March 2016

Berpikir Seperti Anak-anak






Berabagai persoalan hidup terlihat sangat pelik bagi orang dewasa. Ada banyak tahapan dalam menyelesaikan masalah yang harus dilalui. Mulai dari menganalisa masalah, menentukan akar masalah, mencari alternatif pemecahan masalah dan mempertimbangkan berbagai resiko terhadap eksekusi pemecahan masalah.

Begitu kompleksnya, masalah dalam keluarga seakan sama beratnya dengan permasalahan negara. Ambil contoh: masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme, korupsi dan lain-lain. Begitu banyak masalah, begitu kompleks kesulitan untuk mencarikan solusinya. Begitu pun dalam masalah keluarga: masalah finansial, ketakutan akan karir atau belum dapat pekerjaan, tuntutan biaya hidup yang makin tinggi, masalah pendidikan bagi anak-anak, dan lain-lain.


Berpikir seperti anak-anak

Ingatkah Anda, saat masih berusia belia? Usia dimana kita hanya disibukkan dengan bermain dan bergembira? Seluruh masalah dalam hidup ketika itu terlihat sangat simpel. sangat sederhana. Kalau lapar, ya makan. Kalau ngantuk, ya tidur. Selesai urusan..

Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan penambahan usia, cara berpikir kita semakin rumit dan kompleks. Ada banyak hal yang perlu perencanaan dan persiapan yang matang sebelum melakukan sesuatu. Hidup terasa bagai lautan masalah, yang ombaknya datang silih berganti.

Tapi benarkah kita tak bisa berpikir simpel? Sama simpelnya dengan cara berpikir anak-anak? Jawabannya bisa!


Kedisiplinan adalah kehormatan

Banyak pengalaman empiris yang telah membuktikan bahwa akar dari permasalahan hidup sebenarnya sangat sederhana. Akan tetapi manusia sendiri yang kadang membuatnya bertambah rumit.

Sebagai contoh, banyak orang yang dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya karena kedisiplinan, kerja keras dan kejujuran. Point utamnaya adalah: jika Anda ingin sukses, maka disiplinlah, Jika bisnis ingin berkembang, maka bertindaklah jujur.

Seperti kata Bill Gates, Jika Anda terlahir miskin, maka itu bukanlah kesalahan Anda. Tapi jika Anda meninggal dalam keadaan miskin, maka sudah pasti itu salah Anda sendiri. Artinya, jika ingin kaya, Anda harus disiplin dalam bekerja. Jika Anda ingin lulus ujian maka Anda harus disiplin dalam belajar. Jika Anda ingin dihormati, maka Anda harus disiplin waktu terhadap janji yang telah dibuat. Intinya adalah kedisiplinan merupakan kehormatan seseorang.


Peranan takdir

Betul bahwa Tuhan telah berfirman bahwa akan melebihkan harta sebagian orang terhadap yang lainnya. tapi bukankah Tuhan juga yang telah memerintahkan manusia untuk berikhtiar alias berusaha dalam hidupnya? Jadi, apakah masalah dalam hidup ini akan terlihat rumit atau sederhana, tergantung diri Anda.











No comments:

Post a Comment